Bupati Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo membuka Workshop Pendampingan dan Peningkatan Produktivitas Kacang Kenari dan Mete di Kabupaten Alor sebagai tindak lanjut MoU Program Desa Sejahtera Astra 2019 – Balai Desa Nailang (02/07/19).
Kegiatan ini dihadiri:
1. Direktur Pengembangan Ekonomi Lokal, Dirjen PDT
2. Perwakilan Direktorat Jenderal PDTu
3. Yayasan Nirudaya / Timurasa
4. Wahana Visi Indonesia
5. Bappeda Kabupaten Alor
6. Dinas PMD Kabupaten Alor
7. Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Alor Timur Utara
8. BUMDes dan kelompok tani di Desa Nailang, Waisikal dan Kamot
Sebagai sambutan Direktur Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Bahartani Lamakampali memperkenalkan posisi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi serta posisi Kabupaten Alor yang masuk ke dalam 122 Kabupaten Tertinggal Tahun 2015 – 2019. Direktorat Jenderal PDT.
Fungsi Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal adalah sebagai fasilitator, mengajak berbagai pihak yang konsen dengan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal termasuk pengolahan dan pemasaran produk unggulan di Daerah Tertinggal. ujar Bahartani.
Saat ini Dirjen PDT telah memulai kerjasama dengan ESR PT. Astra Internasional Tbk.dalam pengembangan produk Kacang Kenari dan Mete di 3 desa terpilih di Kabupaten Alor terutama dalam pendampingan pengolahan, pembuatan alat penunjang produksi (rumah surya) dan membantu dalam pemasaran produk. Harapannya 3 desa terpilih dapat menjadi role model pengembangan Kacang Kenari dan Mete di Alor yang mampu menghasilkan kualitas dan kuantitas produksi.
Terkait dengan dana desa, saat ini fokus pembangunan desa adalah infrastruktur seperti pembangunan jalan beton, namun untuk 4-5 tahun ke depan disaat infrastruktur sudah siap maka perekonomianlah yang akan dibangun.Oleh sebab itu, Direktorat Pengembangan Ekonomil Lokal Dirjen PDT juga memikirkan persiapan lebih awal sehingga dapat memaksimalkan dana desa kedepannya.
Dalam sambutanya, Bupati Alor Aman Djobo banyak memberikan motivasi kepada masyarakat desa khusunya di Kecamatan Nailang sehingga dapat menurukan kebergantungan pemerintah daerah ke pemerintah pusat yang saat ini sebesar 90%.
Bupati Alor sangat mengapresiasi Kegiatan Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal Dirjen PDT bersama dengan Astra, Nirudaya / Timurasa dan WVI dalam pengembangan Kenari, Mete dan harapannya dapat dikembangkan di komoditas lain yang memiliki potensi serupa seperti kemiri, cengkeh, pinang iris, rumput laut, ubi gatal dan jamur.
Sejalan dengan visi Kabupaten Alor dalam kemandirian, atau memandirikan masyarakat dengan membangun ekonomi rumah tangga dengan membuka lapangan kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah, dan menurukan tingkat kemiskinan. Dibutuhkan sinergi yang baik antara masyarakat, tokoh – tokoh masyarakat di desa, tingkat kecamatan, pemerintah daerah, pemerintah pusat terkait dan juga pihak luar / NGO yang mau dan mampu mengembangkan produk Alor dalam menyelaraskan potensi dengan pendanaan yang ada seperti dana desa dan APBD.
Bupati menekankan peran serta masyarakat terutama petani agar mau bekerjasama meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dan tidak melakukan kecurangan – kecurangan yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan pembeli.
Acara dilanjutkan dengan paparan dan diskusi Yayasan Nirudaya / Timurasa, Wahana Visi Indonesia dengan peserta serta kunjungan ke hutan Kenari dan tempat penjemuran Kenari.
Sebagai tindak lanjut, Nirudaya / Timurasa akan melakukan pendampingan pembuatan teknologi tepat guna (rumah surya) yang dapat digunalan untuk mengeringkan kenari dan mete.
Berita ditayangkan di: Infodesa.id <klik di sini>