Budaya melukis di kulit kayu oleh suku Asei di Distrik Sentani Timur sudah ada sejak tahun 1600-an dan diajarkan secara turun temurun. Pada mulanya, lukisan dibuat sebagai simbol dan peringatan atas segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan Kampung tersebut. Misalnya, lukisan ikan sebagai simbol bahan makanan utama, motif karang yang melambangkan tempat perlindungan bagi leluhur Asei atau gambar tombak serta kail yang melambangkan mata pencaharian utama warga Asei sebagai nelayan. Ciri khas motif menjadi unik karena mempunyai arti yang berbeda-beda pada setiap suku, contoh lainnya: simbol rasindale lambang kemakmuran, yoniki lambang kebesaran dan keagungan raja, dan fouw lambang kebersamaan.
Lukis kulit kayu terbuat dari pohon khombouw yang hanya hidup di hutan belantara tanah Papua, sementara bahan noken yang juga kulit kayu berasal dari pohon manduam, pohon nawa atau anggrek hutan. Warna adalah salah satu keaslian yang dipertahankan oleh warga Asei dalam melukis kulit kayu. Dahulu, pengrajin melukis dengan warna-warna alami, yaitu merah dari sari buah merah, hitam dari arang, dan putih dari kapur. Namun, asal warna yang dipakai kini tidak terbatas pada bahan alami seperti masa lalu. Hitam bisa didapatkan dari cat penghitam rambut, merah dari pewarna pakaian, dan putih tetap dari kapur atau ketiga warna ini bisa menggunakan cat warna. Hal ini dilakukan demi meningkatkan produktivitas lukisan yang sudah terkenal hingga ke mancanegara.
Para wisatawan juga kerap datang ke Pulau Asei, biasanya langsung mencari lukisan kayu yang berfungsi sebagai salah satu oleh-oleh khas dari Papua. Harga per lukisan pun beragam tergantung besarnya ukuran lukisan. Lukisan kulit kayu yang tadinya merupakan konsumsi pribadi warga Asei, kini sudah bisa dijadikan sumber pemasukan uang bagi mereka.
Lukis kulit kayu mempunyai potensi yang besar, yaitu pengembangan produk menjadi tablemat, sarung telepon seluler, dompet, topi, tas dari kulit, dan tidak menutup kemungkinan muncul produk kreatif lainnya.
Baca kegiatan inkubasi bisnis produk komoditas <klik di sini>