Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A-KB) berkolaborasi dengan PT Freeport Indonesia (FI) dalam membantu penguatan dan peningkatan kemampuan keterampilan perempuan Mimika.
Kolaborasi itu diwujudkan dengan pemberian bantuan berupa dua unit alat pemintal benang noken dari PTFI. Sedangkan Pemkab Mimika melalui Dinas P3A-KB memberikan bantuan fee sebesar Rp 20 juta kepada Yayasan Nirudaya yang melakukan pendampingan selama tiga hari kegiatan pelatihan yang diikuti mama-mama Papua dari Kampung Utikini Baru, Distrik Kuala Kencana, Senin (6/8) – Rabu (8/8).
“Kita terus berharap agar selalu berkolaborasi dengan Pemkab Mimika. Kita masih banyak lagi program-program pengembangan masyarakat dan tentunya sangat bersyukur jika ada kerja sama dengan Pemkab sebagai upaya mendorong mama-mama Papua bisa mandiri dan perekonomian mereka bisa berkembang,” kata Manager Community Economic Development PTFI Yohanes Bewahan saat menyampaikan sambutannya pada Senin (6/8).
Yohanes mengatakan, sangat bersyukur dengan adanya perkembangan teknologi sehingga bisa memiliki alat pemintal benang noken. Dengan adanya alat pemintal ini, tentunya akan sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian perempuan di Mimika.
Yohanes berharap dengan adanya sumbangan alat pintal, bisa membenahi dan mendorong perekonomian masyarakat Mimika dari hulu hingga ke hilir. Sebab sesungguhnya menurut Unesco , Noken merupakan salah satu khasana budaya yang mewakili Papua di kanca internasional yang sudah terdaftar di Unesco menjadi warisan dunia
“Mudah-mudahan selama tiga hari mengkuti pelatihan ini bisa memberikan pelajaran kepada mama-mama lain yang tidak sempat mengikuti pelatihan ini. Mama-mama semua harus pulang dan harus menjadi guru bagi mama-mama yang lain,” Kata Yohanes.
Yohanes mengatakan di Kabupaten Mimika terdapat begitu banyak penjual noken yang tersebar di Kabupaten Mimika namun pihaknya belum melihat adanya satu pasar terintegarsi yang bisa menampung seluruh noken mama-mama Papua untuk dijual. “Mungkin ke depan kita bisa pikirkan bersama agar kita bisa kerjakan bersama sehingga kita punya pasaran yang strategis,” kata Yohanes.
Sementara Kadis P3A-KB Kabupaten Mimika Alice Irene Wanma mengatakan Pemkab akan terus berupaya mengembangkan kemampuan keterampilan perempuan Mimika.
Menurut Alice, selanjutnya akan terus berupaya untuk memilah noken rajutan bahan alam asli Mimika dengan hasil rajutan benang tekstil yang dibeli dari toko. “Kita tahu banyak sekali noken yang beredar selama ini, tapi kami akan berupaya agar bagaimana caranya supaya semua orang tahu bahwa ada juga noken khusus yang benar-benar asli rajutan mama-mama di Mimika dengan bahan atau benang asli,” ujar Alice ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihan tersebut.
Alice berharap semua peserta pelatihan penggunaan alat pintal benang noken itu bisa mengikuti pelatihan secara baik. Dengan demikian, peserta ini selanjutnya akan menjadi pelatih bagi mama-mama Mimika lainnya, baik mama-mama dari Suku Amungme dan Kamoro maupun dari daerah lainnya.
Alice juga mengucapkan terima kasih kepada PTFI dan Yayasan Nirudaya atas kerjasama yang baik sehingga kegiatan pelatihan tersebut bisa berjalan sesuai harapan.
Sementara itu Kepala Kampung Utikini, Marton Wenda mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang ada, karena merupakan bentuk perhatian dan kepedulian PTFI dan Pemkab Mimika. Marton mengakui bantuan alat pintal memang sudah lama ditunggu oleh semua perempuan selaku pengrajin noken di Utikini.
“Sebetulnya mama-mama di Utikini ini sudah bentuk kelompok-kelompok pengrajin sejak tahun 2013, dan banyak hal telah mereka lakukan. Bantuan alat pintal ini merupakan sesuatu yang sejak lama mereka rindukan. Kami sangat bangga dan senang mendengar pernyataan dari Unesco bahwa Noken merupakan salah satu warisan budaya yang dikenal di mata dunia,” ungkap Marton.
Menurut Marton, mama-mama Mimika termasuk di Utikini memiliki semangat yang sangat tinggi dalam mengembangkan keterampilan dan mendorong perekonomian keluarga. Hal ini terbukti, bukan hanya sekadar merajut noken, tetapi mulai berkembang hingga merajut pakaian, sarung air mineral, topi dan lainnya. “Kami sangat bersykur dan berterimakasih kepada PTFI dan Pemkab. Saya berharap adanya bantuan ini bisa memberikan semangat kepada perempuan-perempuan kita di Mimika termasuk di Utikini,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan ibu-ibu Perstauan Wanita Kuala Kencana (PWKK) juga menyerahkan katalog yang berisi beragam jenis noken sebagai salah satu bentuk dukungan PWKK dalam memasarkan noken hasil karya mama-mama Papua.
Berita ditayangkan di: Harianpapuanews.com <klik di sini>
(hyperlink ke https://www.harianpapuanews.com/metro-mimika/kolaborasi-ptfi-dan-pemkab-mimika-perempuan-utikini-dilatih-pakai-alat-pintal-benang-noken/ )