Pulau Alor mempunyai keunggulan pohon jambu mete dengan hasil produksi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan baik dari pengembangan maupun hasil dalam bentuk biji gelondongan, luas lahan yang sangat potensial bagi pengembangan jambu mete karena dari tahun ke tahun prospek pengembangan baik intensifikasi, diversifikasi, peremajaan menunjukan terjadi peningkatan.
Tanaman jambu mete Alor memiliki “after taste Avocado”, merupakan salah satu komoditas yang secara signifikan telah berperan sebagai salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dan rawan pangan disamping berperan juga untuk konservasi lahan dan reboisasi.
Tanaman jambu mete merupakan tanaman perkebunan yang cocok ditanam di lahan marjinal dan wilayah yang memiliki iklim kering, dimana persyaratan iklim yang diperlukan lebih banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian Timur khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kacang mete populer di pasar dan terkenal dengan banyak manfaatnya, yaitu kandungan mineral yang melimpah, seperti mangan, potasium, tembaga, besi, magnesium, seng, dan selenium. Ditambah lagi dengan kehadiran berbagai nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, folat, niacin dan asam pantotenat yang semakin melengkapi manfaat kacang mete bagi kesehatan. Sehingga kebutuhan pasar akan kacang mete akan stabil dan bahkan meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat di perkotaan yang pelan-pelan peduli dengan hidup sehat.
Kacang mete bisa dibuat berbagai macam produk turunan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Nirudaya bekerja sama dengan lembaga PPTG LIPI untuk riset dan Timurasa Indonesia sebagai offtaker yang sudah mengembangkan produk selai kacang mete dan cookies. Potensi untuk membuat produk turunan lain tentulah masih besar. Dengan keunggulan rasa kacang mete Alor maka peluang untuk memperluas serapan pasar akan semakin besar dan cukup kuat bersaing dengan kacang mete impor.
Baca kegiatan inkubasi bisnis produk komoditas <klik di sini>