Gula lontar, hasil pengolahan nira pohon palma, dengan masyarakat Rote tidak bisa dipisahkan. Pohon lontar sudah menjadi simbol budaya karateristik orang Rote karena mencakup seluruh lapisan masyarakat dan menghiasi berbagai tatanan budaya masyarakat. Selain menghasilkan nira, daun lontar dapat dijadikan anyaman tikar, topi ti’i langga, alat musik sasando, nyiru, piring makan, penampung air (haik), atap rumah dan aneka anyaman lainnya. Pelepa sampai batangnya dijadikan bahan bangunan, meubelair dan aneka souvenir lainnya.
Keunggulan produk gula lontar ini memiliki rasa yang enak karena waktu pengambilan nira, para petani mengambil tepat waktu. Walaupun dikerjakan dengan tradisional, kualitasnya sudah cukup baik dari sisi kadar air, warna, aroma, dan tekstur. Litbang Kementerian Pertanian pernah merilis bahwa nira lontar memiliki kandungan glukosa 10,96 persen atau hampir 11 persen. Nira lontar juga mengandung sukrosa 13–18 persen. Juga, sedikit protein dengan kandungan 0,28 persen dan kaya kandungan karbohidrat.
Kadar gula pada lontar cukup tinggi dibandingkan dengan gula merah ataupun gula pasir. Meskipun tinggi, gula lontar memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh karena rendah glycemic index daripada gula tebu sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes. Gula lontar bermanfaat juga sebagai energy booster dan immune booster.
Lekatnya gula lontar dengan masyarakat Rote bisa dilihat dari tradisi seorang ibu meminumkan nira lontar kepada bayinya yang baru saja lahir sebelum disusui dengan ASI. Dari sistem ekonomi lokal, gula lontar merupakan alat tukar yang dapat digunakan di pasar tradisional. Gula lontar dapat ditukar dengan jagung, kacang hijau, ikan, dan hasil bumi lainnya.
Kualitas gula baik dalam bentuk gula cair, gula cetak, dan gula semut dikatakan cukup baik sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu potensi lokal yang layak dijual untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rote Ndao. Saat ini gula lontar selain dijual di pasar tradisional di Rote, mereka biasa jual juga di Kupang dan wilayah NTT lainnya. Namun, pasar gula lontar belum sampai lintas provinsi, padahal dari sisi rasa dan segmen pemanis sehat, gula lontar memiliki potensi yang cukup besar.
Tren penggunaan gula lontar saat ini semakin besar terutama bagi pasar yang mengonsumsi makanan sehat. Dari sisi industri makanan, penggunaan gula lontar sebagai pemanis makanan sedang meningkat karena rasa khas yang gurih dan manis, contohnya penikmat dan pengusaha kopi yang lebih memilih menggunakan gula ini.
Baca kegiatan inkubasi bisnis produk komoditas <klik di sini>