Tak hanya membuatkan gudang, bantuan Astra juga berupa gerobak motor sebanyak tiga unit untuk Desa Sedeoen, Desa Boa, dan Desa Boni. Ada juga alat penunjang produksi seperti waring dan timbangan untuk sembilan desa binaan di dua kecamatan tersebut.
Bantuan dari Astra ini diberikan setelah dilakukan assessment, pelatihan manajemen maupun pengolahan produk rumput laut. Bumdes Sedeoen dianggap paling siap menggantikan peran pengepul untuk mengatur gudang serta sistem pelaksanaan sehari-harinya.
Tak hanya DSA di Rote, Astra juga menyerahkan bantuan untuk DSA Alor, NTT yang memiliki produk unggulan kenari dan mete. Persoalan yang dialami adalah produksi yang melimpah, namun tidak ada yang menyerap maupun mengolah sehingga harga jual kenari rendah.
Astra melakukan pendampingan yang bekerja sama dengan Yayasan Nirudaya dalam melatih petani agar dapat menghasilkan produk lebih baik, di antaranya dengan cara pengeringan kacang kenari yang membuat kualitasnya lebih terjaga dan tanah lama. Astra juga membantu mencarikan off taker yang menjadi pembeli berkelanjutan bagi DSA Alor, yaitu PT Asa Antara Nusa (Timurasa Nusantara).
Astra juga menyerahkan alat penunjang produksi berupa band sealer, timbangan digital, alat pengupas cangkang mete dan kenari serta membangun rumah pengering tenaga surya untuk menjemur kenari dan mete.
Pembinaan ini berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan masyarakat di DSA Alor. Dari yang sebelumnya 500 kg per bulan menjadi 1.000 kg per bulan dan pendapatan rata-rata masyarakat meningkat dari Rp1.700.000 (Agustus 2019) menjadi Rp1.900.000 (Oktober 2019) atau mengalami kenaikan 11,76% selama dua bulan dibina Astra.
Berita ditayangkan di: Wartaekonomi.co.id <klik di sini>